https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-9308896189900728/home Kumpulan puisi, cerpen, artikel, makalah, teks pidato, dan berbagai informasi lainnya.: RPP BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 1 https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-9308896189900728/home

Friday, February 19, 2016

RPP BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                       : MAN 1 Garut
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semerter            : XI/1
Alokasi waktu             : 4 x 45 menit
A.    Standar kompetensi :
Membaca : 7.  Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel
terjemahan
B.     Kompetensi dasar :
7.1   Menemukan unsur-unsur intrinsik  dan ekstrinsik hikayat
C.    Indikator pencapaian kompetensi :
1.      Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama.
2.      Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema,  penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat.
3.      Menemukan unsur-unsur ektrinsik dalam hikayat.
4.      Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri.
D.    Tujuan pembelajaran :
Setelah siswa mengikuti dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan:
1.      Siswa mampu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama.
2.      Siswa mampu menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema,  penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat.
3.      Menemukan unsur-unsur ektrinsik dalam hikayat.
4.      Siswa mampu menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri.
E.     Karakteristik siswa yang diharapkan :
1.      Terampil
2.      Kritis
3.      Cinta tanah air
4.      Komunikatif
5.      Tanggung jawab
6.      Respontif
7.      Santun
8.      Religius
9.      Peduli
F.     Materi pembelajaran :
a.       Teks hikayat
b.      Ciri-ciri hikayat sebagai bentuk kesusasteraan lama
c.       Unsur-unsur intrinsik ( alur, tema,  penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat)
d.      Unsur-unsur ekstrinsik (nilai budaya, sosial, moral dll)
1.      Pengertian Hikayat
Hikayat berasal dari bahasa Arab hikayah yang berarti kisah, cerita, atau dongeng. Dalam sastra Melayu lama, hikayat diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa Melayu, yang menceritakan tentang kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian, keanehan, dan karomah yang mereka miliki. Orang ternama tersebut biasanya raja, puteraputeri raja, orang-orang suci, dan sebagainya. Hikayat termasuk karya yang cukup populer di masyarakat Melayu dengan jumlah cerita yang cukup banyak.
Kemunculan genre ini merupakan kelanjutan dari ceritera pelipur lara yang berkembang dalam tradisi lisan di masyarakat, kemudian diperkaya dan diperindah dengan menambah unsur-unsur asing, terutama unsur Hindu dan Islam. Dalam kehidupan masyarakat Melayu sehari-hari, hikayat ini berfungsi sebagai media didaktik (pendidikan) dan hiburan.
Ciri-ciri Hikayat :
1)    Anonim : Pengarangnya tidak dikenal
2)    Istana Sentris : Menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana/ kerajaan.
3)    Bersifat Statis : Tetap, tidak banyak perubahan
4)    Bersifat Komunal : Menjadi milik masyarakat
5)    Menggunakan bahasa klise : Menggunakan bahasa yang diulang-ulang
6)    Bersifat Tradisional : Meneruskan budaya/ tradisi/ kebiasaan yang dianggap baik
7)    Bersifat Didaktis : Didaktis moral maupun didaktis religius (Mendidik)
8)    Menceritakan Kisah Universal Manusia : Peperangan antara yang baik dengan yang buruk, dan dimenangkan oleh yang baik
9)    Magis : Pengarang membawa pembaca ke dunia khayal imajinasi yang serba indah
2.      Pembagian Jenis Hikayat
Hikayat bisa dibedakan jenisnya berdasarkan historis (sejarah) dan isinya.
a. Berdasarkan historis (sejarah)
Berdasarkan nilai historis, hikayat dalam sastra Melayu terdiri dari tiga jenis,  yaitu sebagai berikut.
1.     Hikayat berunsur Hindu, yaitu hikayat yang berinduk pada dua hikayat utama, yaitu Hikayat Sri Rama dan Mahabharata. Dari dua kisah ini, kemudian berkembang kisah atau hikayat lain, seperti Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Sri Rama.
2.     Hikayat berunsur Hindu-Islam, yaitu hikayat yang terpengaruh unsur Hindu dan Islam. Hikayat ini merupakan hikayat yang berasal dari tradisi Hindu, kemudian diubah sesuai dengan masuknya unsur-unsur Islam. Contohnya adalah Hikayat Jaya Lengkara, Hikayat Si Miskin, dan Hikayat Inderaputera.
3.    Hikayat berunsur Islam, yaitu hikayat yang hanya berunsur Islam dan berasal dari tradisi sastra Arab-Persia. Contohnya adalah Hikayat 1001 Malam (Abunawas), Hikayat Qamar al-Zaman, dan sebagainya.
2.    Berdasarkan isinya
Berdasarkan isinya, hikayat dapat digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1)   Jenis rekaan, contohnya Hikayat Malim Dewa.
2)   Jenis sejarah, contohnya Hikayat Hang Tuah, Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja-Raja Pasai.
3)   Jenis biografi, contohnya Hikayat Abdullah dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam.
3.      Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
            Perlu kamu ketahui, bahwa menemukan unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat mirip dengan karya sastra jenis lain.
a.       Unsur intrinsik, yaitu unsur pembangun cerita yang berasal dari dalam cerita itu sendiri. Unsur ini meliputi sebagai berikut.
1)   Tema, yaitu gagasan pokok yang diangkat dalam cerita.
Tema dalam hikayat biasanya kepercayaan religius, etika, moral, balas budi, kasih sayang, kepahlawanan, sosial, dan sebagainya.
2)   Penokohan, yaitu tokoh dan karakter tokoh-tokoh cerita.
Tokoh yang terdapat dalam sebuah hikayat biasanya manusia super, sakti, ajaib, dan luar biasa.
3)   Amanat yaitu pesan yang disampaikan pengarang kepada pendengar lewat cerita.
4)    Setting, yaitu tempat, suasana, dan waktu terjadinya cerita.
5)   Setting dalam hikayat biasanya di kerajaan, hutan, pegunungan, sungai, pedesaan, kayangan, dan sebagainya.
6)   Alur, yaitu rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Dari bagian awal, inti cerita, dan akhir cerita.
7)   Sudut pandang (point of view), yaitu cara pandang pengarang dalam menempatkan dirinya saat bercerita.
b.      Unsur ekstrinsik, yaitu unsur pembangun cerita yang berasal dari luar cerita.
Namun, unsur hikayat cukup memengaruhi cerita yang dibuat. Unsur ini meliputi nilai atau ajaran moral, gaya bahasa, adat, etika, dan budaya.
G.    Strategi Pembelajaran :
Tatap Muka
Terstruktur
Mandiri
Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan
Menemukan unsur-unsur intrinsik  dan ekstrinsik hikayat
Siswa dapat Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema,  penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat.

H.    Metode pembelajaran :
-          Tanya Jawab
-          Ceramah
-          Demonstrasi
I.       Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
A.    Kegiatan Awal (5 menit)
Pertemuan Pertama:
1.      Peserta didik merespon salam dan pertanyaan guru berhubungan dengan pembelajaran.
2.      Mengkondisikan kelas.
3.      Mengecek kehadiran siswa.
4.      Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5.      Guru bertanya mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
6.      Guru menceritakan  cuplikan sebuah hikayat yang menarik dan cukup terkenal, misalnya salah satu bagian cerita Hikayat Seribu Satu Malam. Kemudian siswa diminta untuk menebak judul ceritanya, pengarangnya, negara asal cerita, budaya yang mempengaruhi,  dan kelanjutan/akhir ceritanya.
7.      Dengan melontarkan beberapa pertanyaan, Guru menuntun pengetahuan siswa untuk mengidentifikasi bentuk cerita tersebut adalah sebuah hikayat, sebuah bentuk  sastra  lama yang memiliki kekhasan.
Pertemuan Kedua:
1.      Peserta didik merespon salam dan pertanyaan guru berhubungan dengan pembelajaran.
2.      Mengkondisikan kelas.
3.      Mengecek kehadiran siswa.
4.      Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5.      Guru bertanya mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
6.      Peserta didik bertukar pengalaman dengan Guru tentang pemahaman hal ihwal hikayat.
B.     Kegiatan Inti (30 menit)
Pertemuan Pertama:
Eksplorasi
1.    Siswa membaca secara intensif hikayat.
2.    Guru menunjuk beberapa siswa untuk menceritakan kembali hikayat yang dibacanya dengan kata-kata sendiri.
3.    Guru menjelaskan latar belakang atau sejarah  kelahiran hikayat  tersebut.
Elaborasi
1.    Siswa dibagi ke dalam lima kelompok dan masing-masing siswa dalam setiap kelompoknya mendapatkan nomor urut.
2.    Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan permasalahannya. Tiap kelompok mendiskusikan bersama.
3.    Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggotanya mengetahui jawaban tersebut.
4.    Guru memanggil salah satu nomor secara random dan siswa yang bernomor tersebut melaporkan jawabannya. Dalam tahap ini, seluruh kelompok yang bernomor sama yang dipanggil guru harus siap. Tiap kelompok yang nomornya dipanggil memberikan jawaban mereka. Apabila tidak bisa menjawab, maka guru dapat memberikan punishment.
5.    Siswa dipersilahkan memberikan tanggapan apabila dirasa jawaban kelompok lain kurang tepat.
6.     Setelah siswa melaporkan hasil, guru mendiskusikan jawaban-jawaban yang telah dijawab siswa, dan memberi jawaban yang paling benar.
7.     Tiap kelompok memberikan kesimpulan (apabila diperlukan).
Konfirmasi
1.      Siswa dipersilakan bertanya mengenai hal yang belum dipahami.
2.      Siswa dan guru menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui.
3.      Guru menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
4.      Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pengalaman siswa pada saat menyimak materi yang disampaikan oleh guru.
5.      Siswa dan guru memberikan komentar serta apresiasi yang positif terhadap hasil pekerjaan siswa.
6.      Siswa diminta menjelaskan kesulitan yang dialaminya dalam memahami hal ihwal hikayat
Pertemuan Kedua:       
Eksplorasi
1.      Guru menjelaskan unsur-unsur yang membangun  hikayat, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
2.      Guru menjelaskan karakteristik unsur ekstrinsik yang membentuk hikayat.
Elaborasi
1.      Siswa menjawab pertanyaan Guru seputar unsur intrinsik dan ekstrinsik  pada hikayat.
2.      Guru menyampaikan tugas Geladi Kelompok: secara berkelompok siswa membaca sendiri sebuah hikayat, menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsiknya,  dan mengidentifikasi ciri-cirinya sebagai bentuk kesusasteraan lama.
3.      Secara bergantian, setiap kelompok   mempresentasikan hasil berdiskusinya di depan kelas untuk ditanggapi bersama.
Konfirmasi
1.      Siswa dipersilakan bertanya mengenai hal yang belum dipahami.
2.      Siswa dan guru menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui.
3.      Guru menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
4.      Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pengalaman dan kesulitan siswa pada saat mengidentifikasi ciri-ciri hikayat, unsur ekstrinsik dan intrinsik dalam hikayat, dan menyampaikan kembali isi hikayat tersebut dengan bahasa sendiri.
5.      Siswa dan guru memberikan komentar serta apresiasi yang positif terhadap hasil pekerjaan siswa.
6.      Siswa dan guru berdiskusi mengenai bagaimana memahami dan mengidentifikasi unsur-unsur ektrinsik dan ekstrinsik dalam hikayat sehingga mampu menceritakan kembali isi hikayat tersebut.
C.     Kegiatan Akhir (10 menit)
Pertemuan Pertama:
1.      Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru untuk mereview materi yang telah dipelajari.
2.      Siswa dan guru menyimpulkan bagaimana memahami dan mengidentifikasi hal ihwal hikayat.
3.      Siswa diminta mengungkapkan pengalamannya perihal proses kegiatan materi yang telah dipelajarinya.
4.      Siswa mengumpulkan hasil kerja sebagai portofolio.
5.      Siswa diberikan apresiasi dan motivasi terhadap hasil pekerjaannya.
6.      Siswa dan guru bersama-sama merefleksi manfaat dari pelajaran yang telah dipelajari.
7.      Guru mengulas, merangkum, dan menyimpulkan tampilan presenstasi seluruh kelompok.
8.      Siswa menyimak informasi mengenai tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Kedua:
1.      Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru untuk mereview materi yang telah dipelajari.
2.      Siswa dan guru menyimpulkan bagaimana memahami dan mengidentifikasi unsur-unsur ektrinsik dan ekstrinsik dalam hikayat sehingga mampu menceritakan kembali isi hikayat tersebut.
3.      Siswa diminta menjelaskan kesulitannya dalam menyusun daftar pustaka, catatan kaki, dan kutipan dengan baik dan benar.
4.      Siswa mengumpulkan hasil kerja sebagai portofolio.
5.      Siswa diberikan apresiasi dan motivasi terhadap hasil pekerjaannya.
6.      Siswa dan guru bersama-sama merefleksi manfaat dari pelajaran yang telah dipelajari.
7.      Siswa menyimak informasi mengenai tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya dan tugas pengayaan.
J.      Alat dan Sumber Belajar :
1.      Alat pembelajaran:
-      Infokus
-      Laptop
2.      Sumber belajar:
-      Mafrukhi, ddk. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
-      LKS
K.    Penilaian :
a.       Jenis Evaluasi:
-      Tugas Individu
b.      Bentuk Instrumen:
-      Penugasan
-      Format Pengamatan
c.       Instrumen:
Pertemuan Pertama:
Berilah tanda silang (x) pada huruf B jika pernyataannya benar dan huruf S jika pernyataannya salah.
1.      B-S      Hikayat bukan berasal dari bahasa Arab.
2.      B-S      Hikayat diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk prosa
panjang.
3.      B-S      Istana Sentris merupakan ciri dari hikayat.
4.      B-S      berdasarkan isinya, Hikayat Malim Dewa termasuk contoh
hikayat jenis biografi.
5.      B-S      “Aku” merupakan sudut pandang orang ketiga serbatahu.
Isilah titik-titik di bawah ini dengan baik dan benar.
6.      Hikayat diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa ....
7.      Berdasarkan sejarahnya/nilai historis, hikayat terbagi dalam tiga jenis yaitu..., ..., dan....
8.      Setting tempat dalam hikayat biasanya terdapat dalam setting ....
9.      Unsur-unsur ekstrinsik adalah ....
10.  Perbedaan antara sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan adalah ....
Kunci Jawaban:
1.      S 
2.      B
3.      B
4.      S
5.      S
6.      Melayu.
7.      Hikayat berunsur Hindu, hikayat berunsur Hindu-Islam, dan hikayat berunsur Islam.
8.      Kerajaan, hutan, pegunungan, sugai, pedesaan, kayangan, dan lain sebagainya.
9.      Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari luar cerita tersebut.
10.  Dalam sudut pandang teknik ini, si ”aku” mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya, baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun fisik, hubungannya dengan sesuatu yang di luar dirinya. Si ”aku” menjadi fokus pusat kesadaran, pusat cerita. Segala sesuatu yang di luar diri si ”aku”, peristiwa, tinda kan, dan orang, diceritakan hanya jika berhubungan dengan dirinya, di samping memiliki kebebasan untuk memilih masalah-masalah yang akan diceritakan. Dalam cerita yang demikian,si ”aku” menjadi tokoh utama (first person central). Sedangkan dalam sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan, tokoh ”aku” muncul bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai tokoh tambahan (first pesonal peripheral). Tokoh ”aku” hadir untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian ”dibiarkan” untuk mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya. Tokoh cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang kemudian menjadi tokoh utama, sebab dialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, tindakan, dan berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Setelah cerita tokoh utama habis, si ”aku”tambahan tampil kembali, dan dialah kini yang berkisah. Dengan demikian si ”aku” hanya tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya cerita yang ditokohi oleh orang lain. Si ”aku” pada umumnya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.
Pertemuan Kedua:
1.     Baca dan pahamilah hikayat Abunawas!
2.     Identifikasi ciri-ciri hikayat berdasarkan kesustraan lama!
Berilah tanda (  ) di kolom ya jika perenyataan itu benar dan beri tanda ( ) di kolom tidak jika pernyataan itu salah!
No
Pernyataan
Ya
Tidak
1.
Anonim : Pengarangnya tidak dikenal



2.
Istana Sentris : Menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana/ kerajaan


3.
Menggunakan bahasa klise : Menggunakan bahasa yang diulang-ulang



4.
Menggunakan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


5.
Tidak bersifat didaktis (mendidik)


6.
Bersifat Komunal : Menjadi milik masyarakat



7.
Magis : Pengarang membawa pembaca ke dunia khayal imajinasi yang serba indah



8.
Penokohanya selalu berubah-ubah maksudnya tokoh baik terkadang berubah menjadi jahat dan tokoh jahat berubah menjadi baik.



3.      Analisislah unsur-unsur intrinsik meliputi ( alur, tema,  penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) yang terdapat pada hikayat tersebut!
4.      Analisislah unsur-unsur ektrinsik dalam hikayat tersebut!
5.      Ceritakan kembali hikayat yang telah kalian baca dengan menggunakan kata-kata sendiri!
L.     Rubrik Penilaian
Kompetensi Dasar       : Menemukan unsur-unsur intrinsik  dan ekstrinsik hikayat
Pertemuan Pertama:
Jumlah soal adalah 10, setiap butir soal memiliki skor 10 sehingga jumlah skor jawaban benar semua adalah 100.


Skor yang diperoleh



Nilai  =
------------------------
X
100
=  . .  .

Skor Maksimum (100)




Pertemuan Kedua:
No.
Kriteria Penilaian
Deskriptor
Skor Nilai
1
2
3
4
5
1.
Mengidentifikasi Ciri-Ciri Hikayat
-       Ketepatan Identifikasi Ciri-Ciri Hikayat Berdasarkan Kesustraan Lama





2.
Menganalisis Unsur-Unsur Intrinsik Hikayat
-     Ketepatan Analisis Alur






-     Ketepatan Analisis Tema





-     Ketepatan Analisis Penokohan





-     Ketepatan Analisis Tema





-     Ketepatan Analisis Sudut Pandang





-     Ketepatan Analisis Latar





-     Ketepatan Analisis Amanat





3.
Unsur-Unsur Ekstrinsik Hikayat
-     Analisis ketepatan nilai-nilai/unsur dalam hikaya





4.
Menceritakan Kembali Hikayat Dengan Kata-Kata Sendiri
-     Kejelasan Kalimat Dalam Menyampaikan Isi Hikayat
-     Keruntutan Kalimat Yang Diungkapkan
-     Kesesuaian Pikiran Yang Disampaikan Dengan





Skor Total






Ket:  penilai memberikan penilaian berdasarkan deskriptor yang sudah tersedia dengan memberikan skala nilai: 1 jika tidak tepat, 2 jika kurang tepat, 3 jika sudah cukup, 4 jika baik, dan 5 jika sangat baik.
Penghitungan skor total:

Skor yang diperoleh



Nilai =
...............................................
X
100
= .....

Skor total (45)





..........,....................
Mengetahui,

Guru Pamong
Guru PPL Mata Pelajaran Bahasa Indonesia







Drs. Hj. Dede Susanna
Riska Ramdiani


No comments:

Post a Comment