https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-9308896189900728/home Kumpulan puisi, cerpen, artikel, makalah, teks pidato, dan berbagai informasi lainnya.: Strategi PENGEMBANGAN Pendidikan Islam dalam Upaya Mengantisipsi Perkembangan IPTEK https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-9308896189900728/home

Friday, July 11, 2014

Strategi PENGEMBANGAN Pendidikan Islam dalam Upaya Mengantisipsi Perkembangan IPTEK



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Studi Pendahuluan
Islam mewajibkan kepada pemeluknya lelaki atau perempuan dimanapun dan kapanpun mulai dari lahir sampai mati untuk menuntut ilmu pengetahuan, baik ilmu yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Hal tersebut telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya: “Barangsiapa menginginkan soa-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dunia dewasa ini mengalami kemajuan yang tak terbendung diseluruh sektor kehidupan. Tak terkecuali bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang biasa kita kenal dengan istilah “IPTEK”. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri, komunikasi, transportasi, terbukti amat bermanfaat. Tapi di sisi lain, tak jarang IPTEK juga berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia.
Di sinilah, hubungan pendidikan islam sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok kembali, agar hal yang demikian tidak terjadi lagi dimasa mendatang.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami menarik beberapa masalah dengan berdasarkan kepada:
1.      Perkembangan IPTEK yang mulai tidak terbendung dalam berbagai sektor, terutama sektor pendidikan.
2.      Hubungan pendidikan Islam dengan perkembangan IPTEK.
3.      Pendidikan Islam sebagai pedoman dalam menghadapi perkembangan IPTEK.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan beberpa masalah, yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan IPTEK?
2.      Bagaimana pandangan Islam terhadap IPTEK?
3.      Dampak-dampak apa saja yang akan ditimbulkan dari perkembangan IPTEK?
4.      Bagaimana upaya pendidikan islam dalam menghadapi dampak negatif IPTEK?
5.      Bagaimana strategi pengembangan Pendidikan Islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan IPTEK ?
1.4. Tujuan dan Kegunaan Pembahasan
Tujuan penulisan makalah yang kami susun ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui definisi dari IPTEK,
2.      Untuk mengetahui pandangan IPTEK terhadap Islam,
3.      Untuk mengetahui dampak-dampak yang akan  yang akan ditimbulkan dari perkembangan IPTEK terhadap pendidikan Islam,
4.      Untuk mengetahui upaya pendidikan islam dalam menghadapi dampak negatif IPTEK, dan
5.      Untuk mengetahui strategi pengembangan pendidikan Islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan IPTEK.
Selain itu, adapun kegunaan dari penyusunan dan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui bahwa pendidikan Islam sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi kita dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang semakin tidak dapat dibendung.
1.5. Metode dan Teknik Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode deskriptif dan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.
Pada makalah ini, akan dijelaskan hasil diskusi dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan masalah, metode dan tekhnik penulisan, sampai kepada kajian pustaka.
Bab berikutnya, kami membahas secara keseluruhan tentang masalah yang diangkat, yaitu tentang pengembangan Pendidikan Islam, cara Menghadapi tantangan dampak-dampak Iptek modern, dan strategi pengembangan Pendidikan Islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan IPTEK.
Bab ketiga merupakan bab penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini, penulis memberikan impilkasi dalam kehidupan penulis sebagai seorang mahasiswa, menyimpulkan uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai apa yang baiknya kita lakukan agar dapat mengantisispasi perkembangan IPTEK.
1.6. Kajian Pustaka
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Tapi di sisi lain, tak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Tak sedikit yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses pornografi, kekerasan, dan perjudian. Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dizaman yang sudah serba canggih ini sangat dibutuhkan. Teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara mandiri. Teknologi tidak mungkin berkembang tanpa didasari ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka dari itu teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi kesatuan yang tak terpisahkan.
Iptek memiliki dampak positif dan negatif dalam perkembangannya di kehidupan kita sehari-hari. Dampak positifnya diantaranya adalah dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Sedangkan diantara dampak negatifnya adalah, meningkatkan aksi terorisme; penggunaan informasi dan situs tertentu; terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang kurang berkualifikasi; penyalah gunaan pengetahuan
Maka dari itu, peran pendidikan islam dalam perkembangan iptek antara lain, aqidah islam sebagai dasar pengembangan iptek; dan syariah islam sebagai standar pemanfaatan iptek. Karena pendidikan islam memiliki tiga komponen untuk mengendalikan dan mengembangkan iptek. Yaitu: Amar ma’ruf; Nahi mungkar; dan Iman kepada Allah SWT.











BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1. Definisi IPTEK
IPTEK merupakan singkatan dari dua materi yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi. Keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan karena saling mendukung satu sama lain. Teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara mandiri, menciptakan dunia tersendiri. Akan tetapi teknologi tidak mungkin berkembang tanpa didasari ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980), teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur, dam lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan.
Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapa diartikan pengetahuan tentang cara. Sedangkan pengertian teknologi sendiri adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak manusia.
4 (empat) nilai luhur pembangunan IPTEK nasional untuk mendayagunakan IPTEK diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggung jawabkan, yaitu:
1.      Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baiksecara moral, lingkungan, finansial, bahkan dampak politis
2.      Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangkapanjang, tetapi taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanyamemberi implikasi terbatas.
3.      Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yangbermanfaat. Nilai luhur pembangunan IPTEK artinya adalah berorientasi padasegala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upayauntuk memproduksi inovasi baru dalam upaya inovatif untuk meningkatkanproduktifitas.
4.      Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi,perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harusbaik, yang terbaik atau berusaha menuju yang terbaik.Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global
2.2  Pandangan Islam terhadap IPTEK
Islam sangat memotivasi umatnya untuk memfungsikan akal dan rasa secara seimbang. Sesungguhnya tidak ada dikotomi iman dan ilmu pengetahuan dalam Islam karena keduanya merupakan dua materi yang saling mendukung satu sama lain. Menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam Islam merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dan muslim yang beriman akan menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah antara iman dan ilmu tidak dapat dipisahkan dalam Islam.
Bahkan perintah Allah SWT yang pertama kepada umat Islam melalui rasul-Nya adalah perintah untuk menuntut ilmu. Firman-Nya dalam Al-Quran:
“(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (2)Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3)Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (4)Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (5)Dia
Menurut Dr. Aidh Al-Qarni (2006) bahwa ilmu menjadikan orang dewasa, lapang dada dan bijaksana karena tabir penghalang di depan jiwa terbuka sehingga membawanya keluar dari rasa susah, gundah gulana, dan kesedihan.
Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:
a)      Berseberangan atau bertentangan,
b)      Bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai,
c)      Tidak bertentangan satu sama lain,
d)     Saling mendukung satu sama lain, agama mendasari pengembangan iptek atau iptek mendasari penghayatan agama. (2009, online).

Pola hubungan pertama adalah bertolakbelakang antara iptek dan agama. Pada pola ini, apa yang dianggap benar oleh agama bertentangan dengan iptek, begitupun sebaliknya. Pola hubungan kedua adalah bertentangan tetapi tidak saling menghakimi dan dapat berdampingan. Pola ini merupakan pengembangan dari pola pertama. Biasa terjadi pada masyarakat sekuler yang memisahkan antara agama dan iptek.
2.3  Dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari perkembangan IPTEK terhadap pendidikan Islam
1.      Dampak Positif
Dampak sosial dari kemajuan teknologi komunikasi tentu memiliki dampak yang positif yang biasa digunakan atau dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. Menurut Marwah Daud Ibrahim memandang potensi perubahan sosial yang mendasar yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi:
Pertama, dengan kemajuan teknologi komunikasi kemungkinan orang bisa terbuka dan menerima perubahan yang baik.
Kedua, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan menumbuhkan semangat ukuwah Islamiyah dan solidaritas sosial semakin meningkat.
Ketiga, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan setiap individu memiliki SDM yang berkualitas.
2.      Dampak Negatif
Kemajuan IPTEK yang telah memberikan begitu banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan manusia, dan pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai penyelamat yang akan membebaskan mereka dari berbagai kesulitan. Iptek diyakini akan memberikan umat manusia kebahagiaan.sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkir, namun manusia juga tidak bisa menipu dirinya sendiri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Manusia telah meninggalkan esensi dari iptek itu sendiri bahwasanya iptek merupakan pengembangan dari keimanan. Yaitu ketaatan kita kepada sang khaliq yang memerintahkan manusia untuk mencari ilmu.seharusnya iptek dikembangkan, manusia itu jadi mampu meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Dengan memanfaatkannya sebaik mungkin. Manusia harus mengendalikan dan mengarahkan perkembangan IPTEK kepada jalur yang digariskan Allah SWT. Akan tetapi realita yang ada ternyata perkembangan iptek membuat manusia lepas dari jalan-Nya, bahkan dikendalikan oleh penemuan manusia itu sendiri.
Kelemahan-kelemahan itu lah yang menimbulkan dampak-dampak negatif, diantaranya:
a.       Meningkatkan aksi terorisme yang memanfaatkan kemudahan akses komunikasi dan perakitan senjata atau bom.
b.      Penggunaan informasi dan situs tertentu, seperti pornografi.
c.       Terjadinya pegangguran bagi tenaga kerja yang tidak memiliki kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
d.      Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer seperti kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer yang dapat menyebabkan stres karena teknologi.
e.       Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental "instant".
f.       Asimilasi kepribadian pria dan wanita.
g.      Bertukarnya peran antara pria dan wanita.
h.      Dekadensi moral.
i.        Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat seiring dengan semakin lemahnya kontrol sosial masyarakat.
j.        Individualistis yang semakin parah.
k.      Penyalahgunaan pengetahuan.
Dampak globalisasi sebagai akibat dari kemajuan bidang informasi sebagaimana tersebut diatas terhadap dunia pendidikan. Berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti perkembangan teknologi komunikasi dan unsur budaya lainnya aka mudah dipengaruhi oleh masyarakat. Ketika berhadapan dengan ide-ide modernisasi dan polarisasi ideologi dunia, terutama didorong oleh kemajuan teknologi modern, pendidikan Islam tidak terlepas dari tantangan yang menuntut jawaban segera. Secara garis besar tantangan–tantangan tesebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
  1. Terdapatnya kecendrungan perubahan sistem nilai untuk meninggalkan sistem nilai yang telah ada (agama). Standar kehidupan dilaksanakan oleh kekuatan ynag berpijak pada materialisme dan sekulerisme.
  2. Adanya dimensi besar dari kehidupan masyarakat modern yang berupa pemusatan pengetahuan teoritis.
Bertolak dari kenyataan tersebut dalam konteks perubahan sosial ini pendidikan Islam mempunyai misi ganda yaitu:
  1. Mempersiapkan manusia muslim untuk menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi, mengendalikan dan memanfaatkan perubahan tersebut, mepersiapakan kerangka fikiran yang komprehensif dan dinamis bagi terselenggaranya proses perubahan yang berada diatas nilai-nilai Islam.
  2. Memberikan solusi terhadap akses negatif kehidupan modern yang berupa depersonalisas, frustasi dan keterasingan umat dari dunia modern.
Kedua misi diatas mengisyaratkan tugas berat yang harud dihadapi pendidikan Islam, dan diperlukan kerangka pandang yang komprehensif dan relevan dalam dalam mengantisipasitiap perubahan sosial senagai kemajuam IPTEK.
2.4  Upaya pendidikan islam dalam menghadapi dampak negatif iptek.
Materi pendidikan islam diharapkan mampu mengembalikan manusia ke ditrahnya, sehingga manusia dapat melaksanakan perannya sebagai khalifah dalam kontek luas di bumi ini dengan baik. Menurut Prof. A. Qodry Azizy (2004:81), tiga komponen yang dimiliki oleh pendidikan islam yang sebagai kunci dalam mengendalikan dan mengembalikan iptek ke posisi semula, yaitu:
1.      Amar Ma’ruf
Pendidikan islam memperkenalkan konsep pengembangan amar ma’ruf. Tidak hanya kaitannya dalam pergaulan sosial saja, akan tetapi amar ma’ruf ini dimaknai juga sebagai pengembangan diri dan iptek secara positif. Jadi apapun yang dihasilkan oleh umat islam harus memiliki nilai manfaat bagi seluruh umat. Dan pemanfaatan iptek harus mengarah kepada hal yang benar dan yang diridhoi oleh Allah SWT.
2.      Nahi Munkar
Pendidikan islam juga mengarahkan manusia untukmembedakan dan memilih kebenaran. Andaikan ada penyalahgunaan iptek, maka pendidikan islam mengharuskan umat islam untuk menghindarinya dan memperbaiki serta mencegah penyalahgunaannya kembali.
3.      Iman Kepada Allah SWT.
Poin ketiga ini menjadi poin utama dan dasar dalam pendidikan islam. Karena dengan iman kepada Allah maka umat islam akan mampu menghadapi dampak negatif dari iptek yang akan datang.
Iman kepada Allah akan menghadirkan rasa takut melakukan maksiat, dan rasa malu melakukan kerusakan di bumi. Sebesar apapun dampak negatif iptek, umat islam akan mampu membentengi diri melalui peningkatan keimanaan yang terus-menerus.
2.5  Strategi Pengembangan Pendidikan Islam Dalam Upaya Mengantisipasi Perkembangan IPTEK
Strategi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan Iptek itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut:
1.      Motivasi Kreativitas anak didik ke arah pengembangan iptek itu sendiri, di mana nilai-nilai Islami menjadi sumber acuannya.
2.      Mendidik keterampilan memanfaatkan produk Iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
3.      Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.
4.      Menciptakan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.



















BAB III
KESIMPULAN
a.    Implikasi
Menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam Islam merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dan muslim yang beriman akan menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Tetapi perkembangan yang ada dalam IPTEK harus bersesuaian dengan Pendidikan Islam agar tidak bertentangan serta menimbulkan dampak yang negatif,  upaya yang dilakukan strategi pengembangan Pendidikan Islam untuk mengantisipasi perkembangan IPTEK dalam kehidupan keseharian diantaranya : memberikan ajaran-ajaran Islam terhadap anak didik sebagai acuan dalam menghadapi perkembangan IPTEK serta memberikan wawasan yang luas untuk menginprestasi ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia, sehingga sederas apapun perkembangan IPTEK umat manusia akan mampu memanfaatkannya secara baik serta mampu mengendalikannya, terutama di kalangan remaja.
b.    Pesan dan Kesan
   Diharapkan agar pemanfaatan IPTEK oleh penggunanya harus mengarah kepada hal yang benar dan yang diridhoi oleh Allah SWT maka dari itu Pendidikan Islam digunakan sebagai filter terhadap dampak-dampak yang pasti timbul akibat dari perkembangan IPTEK. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT diharapkan  akan menjadi sebuah benteng sebagai acuan dalam perkembangan IPTEK sehingga Manusia dapat mengendalikan dan mengarahkan perkembangan IPTEK kepada jalur yang digariskan Allah SWT.
Strategi Pengembangan Pendidikan Islam terhadap perkembangan IPTEK akan lebih berkesan jika dapat diimplikasikan dalam kehidupan yaitu mengembalikan manusia ke dalam fitrahnya, sehingga manusia dapat melaksanakan perannya sebagai khalifah di bumi ini dengan memanfaaatkan IPTEK sesuai dengan ajaran Islam yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Nhia. Senin, 02 Januari 2012. Strategi pembangunan pendidikan agama islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan iptek [online]. http://cewekmanizt-nhia.blogspot.com/2012/01/makalah.html: 30 Oktober 2013.

Murowi. 9 Jan 2013. Strategi pembangunan pendidikan agama islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan iptek [online]. http://moerowi.blogspot.com/2013/01/strategi-pembangunan-pendidikan-agama_9.html: 30 Oktober 2013.

No comments:

Post a Comment