BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Studi Pendahuluan
Islam mewajibkan
kepada pemeluknya lelaki atau perempuan dimanapun dan kapanpun mulai dari lahir
sampai mati untuk menuntut ilmu pengetahuan, baik ilmu yang bersifat duniawi
maupun ukhrawi. Hal tersebut telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam
sabdanya: “Barangsiapa menginginkan soa-soal yang berhubungan dengan dunia,
wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan
berbahagia) diakhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan wajiblah ia
memiliki ilmu kedua-duanya pula” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dunia dewasa ini
mengalami kemajuan yang tak terbendung diseluruh sektor kehidupan. Tak
terkecuali bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang biasa kita kenal dengan
istilah “IPTEK”. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di satu
sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia.
Berbagai sarana modern industri, komunikasi, transportasi, terbukti amat
bermanfaat. Tapi di sisi lain, tak jarang IPTEK juga berdampak negatif karena
merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia.
Di sinilah, hubungan
pendidikan islam sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok
kembali, agar hal yang demikian tidak terjadi lagi dimasa mendatang.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami menarik
beberapa masalah dengan berdasarkan kepada:
1.
Perkembangan IPTEK yang mulai tidak
terbendung dalam berbagai sektor, terutama sektor pendidikan.
2.
Hubungan pendidikan Islam dengan
perkembangan IPTEK.
3.
Pendidikan Islam sebagai pedoman
dalam menghadapi perkembangan IPTEK.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan
identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan beberpa masalah, yaitu :
1. Apa yang
dimaksud dengan IPTEK?
2.
Bagaimana pandangan
Islam terhadap IPTEK?
3.
Dampak-dampak apa saja yang akan
ditimbulkan dari perkembangan IPTEK?
4.
Bagaimana upaya
pendidikan islam dalam menghadapi dampak negatif IPTEK?
5.
Bagaimana strategi pengembangan Pendidikan
Islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan IPTEK ?
1.4. Tujuan dan Kegunaan Pembahasan
Tujuan penulisan makalah yang kami
susun ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui definisi dari
IPTEK,
2.
Untuk mengetahui pandangan IPTEK
terhadap Islam,
3.
Untuk mengetahui dampak-dampak yang
akan yang akan ditimbulkan dari
perkembangan IPTEK terhadap pendidikan Islam,
4.
Untuk mengetahui
upaya pendidikan islam dalam menghadapi dampak negatif IPTEK, dan
5.
Untuk mengetahui strategi
pengembangan pendidikan Islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan IPTEK.
Selain itu, adapun kegunaan dari
penyusunan dan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui bahwa pendidikan
Islam sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi kita dalam menghadapi perkembangan
IPTEK yang semakin tidak dapat dibendung.
1.5. Metode dan Teknik Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di
perlukan, penulis mempergunakan metode deskriptif dan teknik studi kepustakaan
atau studi pustaka. Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber
dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.
Pada makalah ini, akan dijelaskan hasil diskusi
dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah,
identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan masalah, metode
dan tekhnik penulisan, sampai kepada
kajian pustaka.
Bab berikutnya, kami membahas secara keseluruhan
tentang masalah yang diangkat, yaitu tentang pengembangan Pendidikan
Islam, cara Menghadapi tantangan dampak-dampak Iptek modern, dan strategi pengembangan Pendidikan
Islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan IPTEK.
Bab ketiga merupakan bab penutup dalam makalah ini.
Pada bagian ini, penulis memberikan impilkasi dalam kehidupan penulis sebagai
seorang mahasiswa, menyimpulkan uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan
memberi saran mengenai apa yang baiknya kita lakukan agar dapat mengantisispasi
perkembangan IPTEK.
1.6. Kajian Pustaka
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi
memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia.
Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya,
terbukti amat bermanfaat. Tapi di sisi lain, tak jarang iptek berdampak negatif
karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Tak
sedikit yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan
kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses pornografi, kekerasan,
dan perjudian. Di sinilah,
peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok
kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang
positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dizaman yang sudah serba canggih ini
sangat dibutuhkan. Teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang
berkembang secara mandiri. Teknologi tidak mungkin berkembang tanpa didasari
ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka dari itu teknologi dan ilmu pengetahuan
menjadi kesatuan yang tak terpisahkan.
Iptek memiliki dampak positif dan negatif dalam perkembangannya di
kehidupan kita sehari-hari. Dampak positifnya diantaranya adalah dapat
memperbaiki kualitas hidup manusia. Sedangkan diantara dampak negatifnya
adalah, meningkatkan aksi terorisme; penggunaan informasi dan situs tertentu;
terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang kurang berkualifikasi; penyalah
gunaan pengetahuan
Maka dari itu, peran pendidikan islam dalam perkembangan iptek
antara lain, aqidah islam sebagai dasar pengembangan iptek; dan syariah islam
sebagai standar pemanfaatan iptek. Karena pendidikan islam memiliki tiga
komponen untuk mengendalikan dan mengembangkan iptek. Yaitu: Amar ma’ruf; Nahi
mungkar; dan Iman kepada Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN
MASALAH
2.1. Definisi
IPTEK
IPTEK merupakan singkatan dari dua
materi yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi. Keduanya menjadi satu kesatuan
yang tidak terpisahkan karena saling mendukung satu sama lain. Teknologi
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara mandiri,
menciptakan dunia tersendiri. Akan tetapi teknologi tidak mungkin berkembang
tanpa didasari ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka teknologi dan ilmu pengetahuan
menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980),
teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan
untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur, dam lebih sejahtera. Jadi sejak
awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum
digunakan.
Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan. Jadi secara
harfiah teknologi dapa diartikan pengetahuan tentang cara. Sedangkan pengertian
teknologi sendiri adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang,
memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak
manusia.
4 (empat) nilai luhur pembangunan
IPTEK nasional untuk mendayagunakan IPTEK diperlukan nilai-nilai luhur agar
dapat dipertanggung jawabkan, yaitu:
1. Accountable, penerapan
Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baiksecara moral, lingkungan,
finansial, bahkan dampak politis
2.
Visionary,
pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangkapanjang, tetapi taktis
dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanyamemberi implikasi terbatas.
3.
Innovative, asal
katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yangbermanfaat. Nilai luhur
pembangunan IPTEK artinya adalah berorientasi padasegala sesuatu yang baru, dan
memberikan apresiasi tinggi terhadap upayauntuk memproduksi inovasi baru dalam
upaya inovatif untuk meningkatkanproduktifitas.
4.
Excellence,
keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi,perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harusbaik, yang
terbaik atau berusaha menuju yang terbaik.Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan
penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing
Indonesia dalam kehidupan global
2.2 Pandangan
Islam terhadap IPTEK
Islam
sangat memotivasi umatnya untuk memfungsikan akal dan rasa secara seimbang.
Sesungguhnya tidak ada dikotomi iman dan ilmu pengetahuan dalam Islam karena
keduanya merupakan dua materi yang saling mendukung satu sama lain. Menuntut
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam Islam merupakan kewajiban bagi setiap
muslim, dan muslim yang beriman akan menjalankan kewajiban yang diperintahkan
Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah antara iman dan ilmu tidak
dapat dipisahkan dalam Islam.
Bahkan perintah Allah SWT yang pertama kepada umat Islam melalui rasul-Nya adalah perintah untuk menuntut ilmu. Firman-Nya dalam Al-Quran:
Bahkan perintah Allah SWT yang pertama kepada umat Islam melalui rasul-Nya adalah perintah untuk menuntut ilmu. Firman-Nya dalam Al-Quran:
“(1)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (2)Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. (3)Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
(4)Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (5)Dia
Menurut
Dr. Aidh Al-Qarni (2006) bahwa ilmu menjadikan orang dewasa, lapang dada dan
bijaksana karena tabir penghalang di depan jiwa terbuka sehingga membawanya
keluar dari rasa susah, gundah gulana, dan kesedihan.
Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:
Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:
a) Berseberangan
atau bertentangan,
b) Bertentangan
tapi dapat hidup berdampingan secara damai,
c) Tidak
bertentangan satu sama lain,
d) Saling
mendukung satu sama lain, agama mendasari pengembangan iptek atau iptek
mendasari penghayatan agama. (2009, online).
Pola
hubungan pertama adalah bertolakbelakang antara iptek dan agama. Pada pola ini,
apa yang dianggap benar oleh agama bertentangan dengan iptek, begitupun
sebaliknya. Pola hubungan kedua adalah bertentangan tetapi tidak saling
menghakimi dan dapat berdampingan. Pola ini merupakan pengembangan dari pola
pertama. Biasa terjadi pada masyarakat sekuler yang memisahkan antara agama dan
iptek.
2.3 Dampak-dampak
yang akan ditimbulkan dari perkembangan IPTEK terhadap pendidikan Islam
1.
Dampak Positif
Dampak sosial dari kemajuan
teknologi komunikasi tentu memiliki dampak yang positif yang biasa digunakan
atau dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. Menurut Marwah Daud Ibrahim
memandang potensi perubahan sosial yang mendasar yang terjadi dalam masyarakat
sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi:
Pertama, dengan kemajuan teknologi
komunikasi kemungkinan orang bisa terbuka dan menerima perubahan yang baik.
Kedua, dengan kemajuan teknologi
komunikasi diharapkan menumbuhkan semangat ukuwah Islamiyah dan solidaritas
sosial semakin meningkat.
Ketiga, dengan kemajuan teknologi
komunikasi diharapkan setiap individu memiliki SDM yang berkualitas.
2.
Dampak Negatif
Kemajuan
IPTEK yang telah memberikan begitu banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan manusia, dan pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari
permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai penyelamat
yang akan membebaskan mereka dari berbagai kesulitan. Iptek diyakini akan
memberikan umat manusia kebahagiaan.sumbangan iptek terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkir, namun manusia juga tidak bisa
menipu dirinya sendiri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia.
Manusia
telah meninggalkan esensi dari iptek itu sendiri bahwasanya iptek merupakan
pengembangan dari keimanan. Yaitu ketaatan kita kepada sang khaliq yang
memerintahkan manusia untuk mencari ilmu.seharusnya iptek dikembangkan, manusia
itu jadi mampu meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Dengan memanfaatkannya
sebaik mungkin. Manusia harus mengendalikan dan mengarahkan perkembangan IPTEK
kepada jalur yang digariskan Allah SWT. Akan tetapi realita yang ada ternyata
perkembangan iptek membuat manusia lepas dari jalan-Nya, bahkan dikendalikan
oleh penemuan manusia itu sendiri.
Kelemahan-kelemahan
itu lah yang menimbulkan dampak-dampak negatif, diantaranya:
a. Meningkatkan
aksi terorisme yang memanfaatkan kemudahan akses komunikasi dan perakitan
senjata atau bom.
b. Penggunaan
informasi dan situs tertentu, seperti pornografi.
c. Terjadinya
pegangguran bagi tenaga kerja yang tidak memiliki kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.
d.
Selain itu ada
kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer seperti kerusakan komputer
karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer yang
dapat menyebabkan stres karena teknologi.
e.
Sifat konsumtif sebagai
akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi
yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan
pintas yang bermental "instant".
f.
Asimilasi kepribadian
pria dan wanita.
g.
Bertukarnya peran
antara pria dan wanita.
h.
Dekadensi moral.
i.
Kenakalan dan tindak
menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat seiring dengan semakin lemahnya
kontrol sosial masyarakat.
j.
Individualistis yang
semakin parah.
k. Penyalahgunaan
pengetahuan.
Dampak globalisasi sebagai akibat
dari kemajuan bidang informasi sebagaimana tersebut diatas terhadap dunia
pendidikan. Berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti perkembangan
teknologi komunikasi dan unsur budaya lainnya aka mudah dipengaruhi oleh masyarakat.
Ketika berhadapan dengan ide-ide modernisasi dan polarisasi ideologi dunia,
terutama didorong oleh kemajuan teknologi modern, pendidikan Islam tidak
terlepas dari tantangan yang menuntut jawaban segera. Secara garis besar tantangan–tantangan tesebut meliputi hal-hal sebagai
berikut:
- Terdapatnya kecendrungan perubahan sistem nilai untuk meninggalkan sistem nilai yang telah ada (agama). Standar kehidupan dilaksanakan oleh kekuatan ynag berpijak pada materialisme dan sekulerisme.
- Adanya dimensi besar dari kehidupan masyarakat modern yang berupa pemusatan pengetahuan teoritis.
Bertolak dari kenyataan
tersebut dalam konteks perubahan sosial ini pendidikan Islam mempunyai misi
ganda yaitu:
- Mempersiapkan manusia muslim untuk menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi, mengendalikan dan memanfaatkan perubahan tersebut, mepersiapakan kerangka fikiran yang komprehensif dan dinamis bagi terselenggaranya proses perubahan yang berada diatas nilai-nilai Islam.
- Memberikan solusi terhadap akses negatif kehidupan modern yang berupa depersonalisas, frustasi dan keterasingan umat dari dunia modern.
Kedua misi diatas mengisyaratkan
tugas berat yang harud dihadapi pendidikan Islam, dan diperlukan kerangka
pandang yang komprehensif dan relevan dalam dalam mengantisipasitiap perubahan
sosial senagai kemajuam IPTEK.
2.4 Upaya
pendidikan islam dalam menghadapi dampak negatif iptek.
Materi pendidikan islam diharapkan mampu
mengembalikan manusia ke ditrahnya, sehingga manusia dapat melaksanakan
perannya sebagai khalifah dalam kontek luas di bumi ini dengan baik. Menurut
Prof. A. Qodry Azizy (2004:81), tiga komponen yang dimiliki oleh pendidikan
islam yang sebagai kunci dalam mengendalikan dan mengembalikan iptek ke posisi
semula, yaitu:
1.
Amar Ma’ruf
Pendidikan
islam memperkenalkan konsep pengembangan amar ma’ruf. Tidak hanya kaitannya
dalam pergaulan sosial saja, akan tetapi amar ma’ruf ini dimaknai juga sebagai
pengembangan diri dan iptek secara positif. Jadi apapun yang dihasilkan oleh
umat islam harus memiliki nilai manfaat bagi seluruh umat. Dan pemanfaatan
iptek harus mengarah kepada hal yang benar dan yang diridhoi oleh Allah SWT.
2. Nahi
Munkar
Pendidikan
islam juga mengarahkan manusia untukmembedakan dan memilih kebenaran. Andaikan
ada penyalahgunaan iptek, maka pendidikan islam mengharuskan umat islam untuk
menghindarinya dan memperbaiki serta mencegah penyalahgunaannya kembali.
3. Iman
Kepada Allah SWT.
Poin
ketiga ini menjadi poin utama dan dasar dalam pendidikan islam. Karena dengan
iman kepada Allah maka umat islam akan mampu menghadapi dampak negatif dari
iptek yang akan datang.
Iman
kepada Allah akan menghadirkan rasa takut melakukan maksiat, dan rasa malu
melakukan kerusakan di bumi. Sebesar apapun dampak negatif iptek, umat islam
akan mampu membentengi diri melalui peningkatan keimanaan yang terus-menerus.
2.5 Strategi
Pengembangan Pendidikan Islam Dalam Upaya Mengantisipasi Perkembangan IPTEK
Strategi
pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan Iptek
itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut:
1. Motivasi
Kreativitas anak didik ke arah pengembangan iptek itu sendiri, di mana
nilai-nilai Islami menjadi sumber acuannya.
2. Mendidik
keterampilan memanfaatkan produk Iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusia
pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
3. Menciptakan
jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan
para ilmuan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.
4.
Menciptakan sikap dan
wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan
menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual
dengan masa depan kehidupan manusia.
BAB III
KESIMPULAN
a. Implikasi
Menuntut dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam Islam merupakan kewajiban bagi setiap
muslim, dan muslim yang beriman akan menjalankan kewajiban yang diperintahkan
Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Tetapi perkembangan yang ada dalam IPTEK harus
bersesuaian dengan Pendidikan Islam agar tidak bertentangan serta menimbulkan
dampak yang negatif, upaya yang
dilakukan strategi pengembangan Pendidikan Islam untuk mengantisipasi
perkembangan IPTEK dalam kehidupan keseharian diantaranya : memberikan
ajaran-ajaran Islam terhadap anak didik sebagai acuan dalam menghadapi
perkembangan IPTEK serta memberikan wawasan yang luas untuk menginprestasi
ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan
kehidupan manusia, sehingga sederas apapun perkembangan IPTEK umat manusia akan
mampu memanfaatkannya secara baik serta mampu mengendalikannya, terutama di
kalangan remaja.
b.
Pesan dan Kesan
Diharapkan agar pemanfaatan IPTEK oleh
penggunanya harus mengarah kepada hal yang benar dan yang diridhoi oleh Allah
SWT maka dari itu Pendidikan Islam digunakan sebagai filter terhadap dampak-dampak
yang pasti timbul akibat dari perkembangan IPTEK. Meningkatkan keimanan kepada
Allah SWT diharapkan akan menjadi sebuah
benteng sebagai acuan dalam perkembangan IPTEK sehingga Manusia dapat
mengendalikan dan mengarahkan perkembangan IPTEK kepada jalur yang digariskan
Allah SWT.
Strategi
Pengembangan Pendidikan Islam terhadap perkembangan IPTEK akan lebih berkesan
jika dapat diimplikasikan dalam kehidupan yaitu mengembalikan manusia ke dalam
fitrahnya, sehingga manusia dapat melaksanakan perannya sebagai khalifah di
bumi ini dengan memanfaaatkan IPTEK sesuai dengan ajaran Islam yang telah
ditetapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Nhia.
Senin, 02 Januari 2012. Strategi
pembangunan pendidikan agama islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan
iptek [online]. http://cewekmanizt-nhia.blogspot.com/2012/01/makalah.html: 30 Oktober 2013.
Murowi. 9
Jan 2013. Strategi pembangunan
pendidikan agama islam dalam upaya mengantisipasi perkembangan iptek [online]. http://moerowi.blogspot.com/2013/01/strategi-pembangunan-pendidikan-agama_9.html: 30 Oktober 2013.
No comments:
Post a Comment