https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-9308896189900728/home Kumpulan puisi, cerpen, artikel, makalah, teks pidato, dan berbagai informasi lainnya.: KOMENTAR DEFINISI PSIKOLINGUISTIK MENURUT WIKIPEDIA https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-9308896189900728/home

Tuesday, May 5, 2015

KOMENTAR DEFINISI PSIKOLINGUISTIK MENURUT WIKIPEDIA



KOMENTAR DEFINISI PSIKOLINGUISTIK MENURUT WIKIPEDIA
Nama               : Riska Ramdiani
NIM                : 12211029
Kelas               : 3-A
Mata Kuliah    : Psikolinguistik
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Komentar
Psikolinguistik memang salah satu disiplin ilmu yang mempelajari hubungan mental manusia dalam berbahasa. Pun teori yang mendasari bagaimana manusia mampu memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa dalam berinteraksi dengan orang lain. Proses itu bersangkutan dengan batin dan watak manusia atau bisa disebut dengan mental/ psikologi kognitifnya, pemaparan definisi psikolinguistik dalam wikipedia memang sesuai dengan realita kehidupan manusia.
Manusia memang mampu memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa apabila keadaan psikologi kognitifnya baik. Jika seseorang dalam keadaan senang, secara otomatis dia akan mampu memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa orang lain dengan baik dengan apa yang dipikirkannya dari segala pengetahuan yang dimilikinya. Namun, jika seseorang dalam kedaan marah, secara otomatis dia akan sulit memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa orang lain dengan baik, yang mungkin akan menimbulkan persepsi dan tanggapan yang salah. Hal ini dapat dibuktikan atau pun dapat diteliti dengan nyata.
Selain itu, sangat setuju sekali bahwa bayi mampu memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa apabila dia sudah siap menerima hal itu, dan anak akan berkembang kemampuan memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa sesuai dengan pertumbuhan anak, serta psikolingistik merupakan teori yang bisa dijadikan referensi dalam mempelajari/meneliti bagaimana kemampuan anak mempelajari bahasa.
Proses kognitif seseorang memang menentukan bagaimana dia mampu memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa baik lisan maupun tulisan. Jika psikologi kognitif seseorang baik, maka seseorang akan dengan cepat memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa.
Psikolinguistik itu bagaimana perilaku seseorang dalam berbahasa atau respon seseorang dalam berbahasa dari bagaimana dia berpikir yang dihasilkan dari rangsangan berinteraksi dengan orang lain. Di samping itu, lingkungan pun sangat penting untuk mendorong seseorang berbahasa, tapi lingkungan hanya mendorong psikologi kognitif yang dimiliki manusia.
Psikolinguistik itu memang berhubungan erat dengan disiplin ilmu yang lain seperti fonetik, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik, dan lain sebagainya yang dimulai dari bagaimana manusia mendengar bunyi, menirukan bunyi, kemudian mamahami apa yang diucapkan orang lain dengan hasil pemikirannya, memperoleh kata-kata, kemudian menyusun kata-kata tersebut menjadi kalimat sehingga menemukan sendiri maknanya, sehingga tahu kapan, bagaimana, di mana seseorang menggunakan bahasanya berdasarkan hasil pemikiran dan keadaan mentalnya.






Definisi Psikolinguistik Menurut Wikipedia
Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua kata 'psikologi' dan 'linguistik'. Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis dan neurobiologis yang memungkinkan manusia mendapatkan, menggunakan, dan memahami bahasa. Kajiannya semula lebih banyak bersifat filosofis, karena masih sedikitnya pemahaman tentang bagaimana otak manusia berfungsi. Oleh karena itu psikolinguistik sangat erat kaitannya dengan psikologi kognitif. Penelitian modern menggunakan biologi, neurologi, ilmu kognitif, dan teori informasi untuk mempelajari cara otak memroses bahasa.
Psikolinguistik meliputi proses kognitif yang bisa menghasilkan kalimat yang mempunyai arti dan benar secara tata bahasa dari perbendaharaan kata dan struktur tata bahasa, termasuk juga proses yang membuat bisa dipahaminya ungkapan, kata, tulisan, dan sebagainya. Psikolinguistik perkembangan mempelajari kemampuan bayi dan anak-anak dalam mempelajari bahasa, biasanya dengan metoda eksperimental dan kuantitatif (berbeda dengan pengamatan naturalistik seperti yang dilakukan Jean Piaget dalam penelitiannya tentang perkembangan anak).
Area studi psikolinguistik bersifat interdisipliner dan dipelajari oleh ahli dalam berbagai bidang, seperti psikologi, ilmu kognitif, dan linguistik. Psikolinguistik adalah perilaku berbahasa yang disebabkan oleh interaksinya dengan cara berpikir manusia. Ilmu ini meneliti tentang perolehan, produksi dan pemahaman terhadap bahasa. Ada beberapa subdivisi dalam psikolinguistik yang didasarkan pada komponen-komponen yang membentuk bahasa pada manusia.
1.      Fonetik dan fonologi mempelajari bunyi ucapan. Di dalam psikolinguistik, penelitian terfokus pada bagaimana otak memproses dan memahami bunyi-bunyi ini.
2.      Morfologi mempelajari struktur kalimat, terutama hubungan antara kata yang berhubungan dan pembentukan kata-kata berdasarkan pada aturan-aturan.
3.      Sintaks mempelajari pola-pola yang menentukan bagaimana kata-kata dikombinasikan bersama membentuk kalimat
4.      Semantik berhubungan dengan makna dari kata atau kalimat. Bila sintaks berhubungan dengan struktur formal dari kalimat, semantik berhubungan dengan makna aktual dari kalimat.
5.      Pragmatik berhubungan dengan peran konteks dalam penginterpretasian makna.
6.      Studi tentang cara mengenali dan membaca kata meneliti proses yang tercakup dalam perolehan informasi ortografik, morfologis, fonologis, dan semantik dari pola-pola dalam tulisan.
Terdapat beberapa teori mengenai perolehan bahasa pada bayi dan balita yang bersumber pada perkembangan psikologi yang bersifat natur dan nurtur. Natur adalah aliran yang meyakini bahwa kemampuan manusia adalah bawaan sejak lahir. Oleh karena itu manusia telah dilengkapi secara biologis oleh alam (natur) untuk memproduksi bahasa melalui alat-alat bicara (lidah, bibir, gigi, rongga tenggorokan, dibantu oleh alat pendengaran) maupun untuk memahami arti dari bahasa tersebut (melalui skema pada kognisi). Noam Chomsky adalah tokoh yang mempercayai peran natur secara radikal dalam perolehan bahasa. Pihak yang mempercayai kekuatan nurtur dalam perolehan bahasa berargumen bahwa bayi dan balita memperoleh bahasa karena terbiasa pada bahasa ibu. Hal ini terbukti pada pembentukan kemampuan fonem yang tergantung pada bahasa ibu. Misalkan pada bayi Jepang pada usia dibawah 6 bulan masih dapat membedakan fonem ra dan la dengan jelas, namun pada usia satu tahun mereka kesulitan untuk membedakan fonem ra dan la.Michael Tomasello mengkritik Chomsky bahwa bahasa tidak akan muncul begitu saja. Ia meyakini bahwa bahasa diperoleh karena bayi belajar menggunakan bahasa sebagai simbol terlebih dahulu dengan kemampuan bayi untuk melakukan atensi bersama (Join attention) pada saat sebelum bayi mampu memproduksi bahasa. Pada dasarnya natur dan nurtur memiliki kontribusi terhadap perolehan bahasa pada bayi.
Mekanisme perolehan bahasa
1.      Imitasi
Imitasi dalam perolehan bahasa terjadi ketika anak menirukan pola bahasa maupun kosa kata dari orang-orang yang signifikan bagi mereka, biasanya orang tua atau pengasuh. Imitasi yang dilakukan oleh anak, tidak hanya menirukan secara persis (mimikri) hal yang dilakukan orang lain, namun anak memilih hal-hal yang dianggap oleh anak menarik untuk ditirukan.
2.      Pengkondisian
Mekanisme perolehan bahasa melalui pengkondisian diajukan oleh B.F Skinner. Mekanisme pengkondisian atau pembiasaan terhadap ucapan yang didengar anak dan diasosiasikan dengan objek atau peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu kosa kata awal yang dimiliki oleh anak adalah kata benda.
3.      Kognisi sosial
Anak memperoleh pemahaman terhadap kata (semantik) karena secara kognisi ia memahami tujuan seseorang memproduksi suatu fonem melalui mekanisme atensi bersama. Adapun produksi bahasa diperolehnya melalui mekanisme imitasi.


No comments:

Post a Comment