KOMENTAR DEFINISI PSIKOLINGUISTIK MENURUT WIKIPEDIA
Nama : Riska Ramdiani
NIM : 12211029
Kelas : 3-A
Mata Kuliah : Psikolinguistik
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Komentar
Psikolinguistik
memang salah satu disiplin ilmu yang mempelajari hubungan mental manusia dalam
berbahasa. Pun teori yang mendasari bagaimana manusia mampu memperoleh,
menggunakan, dan memahami bahasa dalam berinteraksi dengan orang lain. Proses
itu bersangkutan dengan batin dan watak manusia atau bisa disebut dengan
mental/ psikologi kognitifnya, pemaparan definisi psikolinguistik dalam
wikipedia memang sesuai dengan realita kehidupan manusia.
Manusia
memang mampu memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa apabila keadaan
psikologi kognitifnya baik. Jika seseorang dalam keadaan senang, secara
otomatis dia akan mampu memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa orang lain
dengan baik dengan apa yang dipikirkannya dari segala pengetahuan yang
dimilikinya. Namun, jika seseorang dalam kedaan marah, secara otomatis dia akan
sulit memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa orang lain dengan baik, yang
mungkin akan menimbulkan persepsi dan tanggapan yang salah. Hal ini dapat
dibuktikan atau pun dapat diteliti dengan nyata.
Selain
itu, sangat setuju sekali bahwa bayi mampu memperoleh, menggunakan, dan
memahami bahasa apabila dia sudah siap menerima hal itu, dan anak akan
berkembang kemampuan memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa sesuai dengan
pertumbuhan anak, serta psikolingistik merupakan teori yang bisa dijadikan
referensi dalam mempelajari/meneliti bagaimana kemampuan anak mempelajari
bahasa.
Proses
kognitif seseorang memang menentukan bagaimana dia mampu memperoleh,
menggunakan, dan memahami bahasa baik lisan maupun tulisan. Jika psikologi
kognitif seseorang baik, maka seseorang akan dengan cepat memperoleh, menggunakan,
dan memahami bahasa.
Psikolinguistik
itu bagaimana perilaku seseorang dalam berbahasa atau respon seseorang dalam
berbahasa dari bagaimana dia berpikir yang dihasilkan dari rangsangan
berinteraksi dengan orang lain. Di samping itu, lingkungan pun sangat penting
untuk mendorong seseorang berbahasa, tapi lingkungan hanya mendorong psikologi
kognitif yang dimiliki manusia.
Psikolinguistik
itu memang berhubungan erat dengan disiplin ilmu yang lain seperti fonetik,
morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik, dan lain sebagainya yang dimulai
dari bagaimana manusia mendengar bunyi, menirukan bunyi, kemudian mamahami apa
yang diucapkan orang lain dengan hasil pemikirannya, memperoleh kata-kata,
kemudian menyusun kata-kata tersebut menjadi kalimat sehingga menemukan sendiri
maknanya, sehingga tahu kapan, bagaimana, di mana seseorang menggunakan
bahasanya berdasarkan hasil pemikiran dan keadaan mentalnya.
Definisi
Psikolinguistik Menurut Wikipedia
Psikolinguistik adalah
penggabungan antara dua kata 'psikologi' dan 'linguistik'.
Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis dan neurobiologis yang
memungkinkan manusia
mendapatkan, menggunakan, dan memahami bahasa. Kajiannya semula lebih banyak
bersifat filosofis, karena
masih sedikitnya pemahaman tentang bagaimana otak manusia berfungsi. Oleh karena itu
psikolinguistik sangat erat kaitannya dengan psikologi kognitif. Penelitian modern menggunakan biologi, neurologi, ilmu kognitif, dan teori informasi untuk
mempelajari cara otak memroses bahasa.
Psikolinguistik meliputi proses
kognitif yang bisa menghasilkan kalimat yang
mempunyai arti dan benar secara tata bahasa dari
perbendaharaan kata dan struktur tata bahasa, termasuk juga proses yang membuat
bisa dipahaminya ungkapan, kata, tulisan, dan
sebagainya. Psikolinguistik perkembangan mempelajari kemampuan bayi dan anak-anak dalam
mempelajari bahasa, biasanya dengan metoda eksperimental dan kuantitatif (berbeda dengan pengamatan naturalistik seperti
yang dilakukan Jean Piaget dalam penelitiannya tentang perkembangan anak).
Area studi
psikolinguistik
bersifat interdisipliner dan dipelajari oleh ahli dalam
berbagai bidang, seperti psikologi, ilmu kognitif, dan linguistik.
Psikolinguistik adalah perilaku berbahasa yang disebabkan oleh interaksinya
dengan cara berpikir manusia. Ilmu ini meneliti tentang perolehan, produksi dan
pemahaman terhadap bahasa. Ada
beberapa subdivisi dalam psikolinguistik yang didasarkan pada komponen-komponen
yang membentuk bahasa pada manusia.
1. Fonetik dan fonologi mempelajari
bunyi ucapan. Di dalam psikolinguistik, penelitian terfokus pada bagaimana otak
memproses dan memahami bunyi-bunyi ini.
2. Morfologi mempelajari
struktur kalimat, terutama hubungan antara kata yang berhubungan dan
pembentukan kata-kata berdasarkan pada aturan-aturan.
3. Sintaks mempelajari
pola-pola yang menentukan bagaimana kata-kata dikombinasikan bersama membentuk
kalimat
4. Semantik berhubungan
dengan makna dari kata atau kalimat. Bila sintaks berhubungan dengan struktur
formal dari kalimat, semantik berhubungan dengan makna aktual dari kalimat.
6. Studi
tentang cara mengenali dan membaca kata meneliti proses yang tercakup dalam
perolehan informasi ortografik, morfologis, fonologis, dan
semantik dari pola-pola dalam tulisan.
Terdapat
beberapa teori mengenai perolehan bahasa pada bayi dan balita yang bersumber
pada perkembangan psikologi yang bersifat natur dan nurtur. Natur adalah aliran yang meyakini
bahwa kemampuan manusia adalah bawaan sejak lahir. Oleh karena itu manusia
telah dilengkapi secara biologis oleh alam (natur) untuk memproduksi bahasa
melalui alat-alat bicara (lidah, bibir, gigi, rongga tenggorokan, dibantu oleh
alat pendengaran) maupun untuk memahami arti dari bahasa tersebut (melalui
skema pada kognisi). Noam Chomsky adalah
tokoh yang mempercayai peran natur secara radikal dalam perolehan bahasa. Pihak
yang mempercayai kekuatan nurtur dalam perolehan bahasa berargumen bahwa bayi
dan balita memperoleh bahasa karena terbiasa pada bahasa ibu. Hal ini terbukti
pada pembentukan kemampuan fonem yang tergantung pada bahasa ibu. Misalkan pada
bayi Jepang pada usia dibawah 6 bulan masih dapat membedakan fonem ra dan la
dengan jelas, namun pada usia satu tahun mereka kesulitan untuk membedakan
fonem ra dan la.Michael Tomasello mengkritik Chomsky bahwa bahasa
tidak akan muncul begitu saja. Ia meyakini bahwa bahasa diperoleh karena bayi
belajar menggunakan bahasa sebagai simbol terlebih dahulu dengan kemampuan bayi
untuk melakukan atensi bersama (Join attention) pada saat
sebelum bayi mampu memproduksi bahasa. Pada dasarnya natur dan nurtur memiliki kontribusi terhadap
perolehan bahasa pada bayi.
Mekanisme perolehan bahasa
1. Imitasi
Imitasi dalam
perolehan bahasa terjadi ketika anak menirukan pola bahasa maupun kosa kata
dari orang-orang yang signifikan bagi mereka, biasanya orang tua atau pengasuh.
Imitasi yang
dilakukan oleh anak, tidak hanya menirukan secara persis (mimikri) hal yang
dilakukan orang lain, namun anak memilih hal-hal yang dianggap oleh anak
menarik untuk ditirukan.
2. Pengkondisian
Mekanisme perolehan bahasa melalui pengkondisian diajukan oleh B.F Skinner. Mekanisme pengkondisian atau
pembiasaan terhadap ucapan yang didengar anak dan diasosiasikan dengan objek
atau peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu kosa kata awal yang dimiliki oleh
anak adalah kata benda.
3. Kognisi
sosial
Anak memperoleh pemahaman terhadap
kata (semantik) karena
secara kognisi ia memahami tujuan seseorang memproduksi suatu fonem melalui
mekanisme atensi bersama. Adapun produksi bahasa
diperolehnya melalui mekanisme imitasi.
No comments:
Post a Comment