CUNGKRING
Episode 1
oleh: Riska Ramdiani
Episode 1
oleh: Riska Ramdiani
Apa yang harus kutulis
untukmu, cungkring? Potretmu sukses membuat hati berdebar, bahkan sebelum
bertemu denganmu siang tadi. Aku mencoba untuk tak melihatmu, namun bola mata
ini tak terkontrol. Sehingga aku mendesis pelan “aku menyerah!”, akhirnya bola
mata ini melihat dari sudut mata, melihatmu yang bertopi hitam. Bibir ini pun
tersungging tersenyum tipis, dan berjalan berlaga angkuh di depan matamu. Aku
rasa, aku hampir mati saat itu.
Tahukah kau, Cungkring?
Aku merasa hampir mati berdiri di depanmu. Diam-diam melihat wajahmu dan
menguatkan kaki ini untuk tetap berdiri. Dan tahukah kau, Cungkring? Saat kita
bersalaman tadi, rasanya saat itulah titik dimana aku hampir saja mati.
Tanganmu yang kecil itu terasa dingin di tangan ini. Sejujurnya, aku ingin
mengatakan banyak hal, bertanya tentang banyak hal, dan menggodamu dengan
banyak hal, namun bibir ini terasa kelu, kerongkongan ini terasa kering. Betapa
sulitnya untuk berperangai normal di hadapanmu, Cungkring.
No comments:
Post a Comment