Ayah
(Untuk Bapak Ma'mun Anshor)
(Untuk Bapak Ma'mun Anshor)
Karya:
Riska Ramdiani
Aku tak pernah
melihatmu meneteskan air mata dan kau tak pernah melakukannya
Namun tahukah
kau?
Menangis tanpa
air mata itu jauh amat menyakitkan
Kulihat matamu
memerah, bola mata hitammu berputar-putar menyembunyikan kesedihan
Gerak tubuhmu
begitu banyak kepalsuan untuk membuatku bahagia
Kau berpura-pura,
sungguh berpura-pura tidak lelah
Kau memutuskan
untuk pergi, pergi dari rumah yang membuatmu tenang dalam lelah
Dalam lelahmu, kau
selalu pulang dengan bahagia berharap aku semakin tumbuh besar dan pintar
menjadi kebanggaan seluruh dunia
Begitu amat
menyakitkan, ketika kumendengar cerita Ibu
Di sana kau
sendiri bertemankan doa dan rida Ilahi
Bangun dini hari
pontang-panting kesana-kemari, tanganmu terluka terkena sengatan api
Mengaduh sejenak,
duduk sejenak terburu-buru menyeka air mata yang tumpah
Sebagian waktumu
tersita untuk menggoda Ibu, menggodaku
Berlari-lari
kecil mengerjarku dengan tawa yang bijak itu
Berpura-pura
terjatuh dengan muka menggoda agar aku merasa menang
Sungguh, dia
adalah tempatku mengadu ketika kumerasa tak aman
Dia adalah
tempatku berlirih ketika dunia membuatku takut
Dia, dia adalah
ayahku
Ayahku dengan
semua tetesan keringatnya yang menjadi darah dalam tubuhku
Ayahku dengan
semua kesederhanaan dan kasih sayang yang tak akan pernah sia-sia
Sungguh,
lihatlah Tuhan!
Suguhkan syurga
terindah untuknya
Untuknya yang
selalu membuat Ibu dan aku merasa bahagia
No comments:
Post a Comment