Laporan
Buku “Strategi Belajar Mengajar” Karya Supriyadi, M.Pd.
Oleh
Riska Ramdiani NIM 12211029
Kelas
3-A
A. Pendahuluan
Buku
yang akan dilaporkan adalah buku yang berjudul “Strategi Belajar Mengajar”
karangan Supriyadi, M.Pd.. Buku tersebut diterbitkan oleh Cakrawala Ilmu tahun
2011 di Yogyakarta. Buku tersebut terdiri dari 192 halaman. Buku tersebut
dikemas secara sederhana dengan sampul buku depan yang berwarna kuning tua dan
sampul buku belakang yang berwarna merah, dan tidak ada gambar hanya tulisan
judul buku dan pengarang di sampul depan serta ulasan isi buku tersebut di
sampul belakang. Sebuah sampul yang cukup tebal, dan kertas buku ini memakai
kertas putih yang tidak terlalu tipis. Buku tersebut tidak terbilang tipis dan
tidak terbilang tebal, namun didalamnya lengkap dan detail untuk sebuah pedoman
strategi belajar mengajar.
Guru sangat berperan penting dalam
prestasi siswa, maka seorang guru harus mampu melakukan strategi proses
pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar dengan
maksimal. Maka dari itu, haruslah mencari pedoman untuk melakukan strategi
belajar mengajar, yakni buku “Strategi Belajar Mengajar” karya Supriyadi, M.Pd.
yang dapat membantu para guru dan pembelajar guna menyukseskan tujuan proses
belajar mengajar.
B. Isi
buku
Buku
“Strategi Belajar Mengajar” karya Supriyadi, M.Pd. memaparkan hal-hal yang
berkaitan dengan pedoman sederhana untuk penyelenggaraan strategi dalam proses belajar
mengajar supaya guru terampil dalam proses belajar mengajar. Buku tersebut
memaparkan pengetahuan profesi guru yang sebenarnya, guru harus memiliki
kompetensi dan profesional dengan tugasnya yang mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Keprofesionalitas seorang guru harus
dibina dan dikembangkan dengan baik melalui pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan peraturan pemerintah, dan mengikuti beberapa kegiatan seperti seminar
mengenai kependidikan untuk menambah wawasannya sesuai tuntutan zaman dan
kebutuhan siswa.
Maka
dari itu, setiap guru sangat diharapkan memiliki karakteristik kepribadian yang
ideal, yaitu guru harus fleksibelitas kognitif, guru harus terbuka secara
psikologis, pun guru harus memiliki kompetensi kognitif, afektif, dan
psikomotor. Jika seorang guru telah memilikinya, secara otomatis guru akan
mampu menghadapi dalam proses mengajar belajar dengan baik. Seorang guru akan
mampu melakukan perencanaan strategi proses mengajar belajar, akan
menimbang-nimbang dengan sasaran pembelajaran, materi yang akan disampaikan, model
pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi dan kemampuan siswa, evaluasi untuk
melihat apakah guru berhasil atau tidak, dan menimbang-nimbang faktor apa saja
yang akan memengarungi keberhasilan pembelajaran dan yang akan menghambat
keberhasilan pembelajaran yang tepat untuk dilakukan.
Guru
harus menjadi teladan terdekat bagi peserta didik, menjadikan mengajar sebagai
profesi, dan memiliki wawasan etika mengajar. Etika seorang guru sering
diabaikan dalam dunia pendidikan, namun ini merupakan hal yang sangat penting
dalam pendidikan agar guru dapat bertindak arif dan bijaksana dalam memecahkan
masalah pendidikan maupun masalah perangai siswa.
Pelaksanaan
pengajaran mikro harus selalu diperhatikan dengan baik, agar dalam proses
mengajar belajar guru dapat menguasai setiap komponen yang harus dicapai dengan
sederhana dan tidak rumit. Dengan adanya pengajaran mikro, guru akan terampil
dalam mempersiapkan mengajar belajar, guru akan profesional, sadar akan
tanggung jawabnya dengan menekankan etika yang tinggi, dan guru akan terampil
dalam kegiatan pembelajaran dari mulai membuka sampai menutup pembelajaran
dengan efektif.
Keterampilan
dasar mengajar yang perlu dilatihkan dalam pengajaran baik membuka dan menutup
pembelajaran merupakan hal yang harus dimiliki guru agar mencapai tujuan
pembelajaran dengan efektif, efisien, dan menarik. Dalam membuka pelajaran guru
harus menyiapkan mental siswa untuk siap belajar dan antusias untuk mengikuti
pembelajaran sehingga siswa akan dengan mudah menerima informasi yang akan
didapatkannya. Dan dalam menutup pelajaran, guru harus mampu memberikan kesan
yang baik, guru harus memastikan bahwa apa yang telah disampaikannya telah
diterima dan dipahami oleh peserta didik sehingga yang awalnya tidak tahu
menjadi tahu, mendapatkan manfaat dari apa yang telah diterimanya, dan peserta
didik mampu mengaitkan informasi apa yang telah didapatkan dengan kehidupan
nyata, misalnya dengan cara merangkum inti pelajaran, mengevaluasi, dan
memberikan dorongan psikologi.
Strategi
aktif yang perlu digunakan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
adalah dengan mempunyai keterampilan menjelaskan materi yang akan disampaikan
kepada peserta didik dengan baik dan benar, efektif dan efisien. Ketika
menjelaskan materi, guru harus merencanakan dahulu apa saja yang akan dijelaskan
dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami dengan cepat oleh
peserta didik disertakan dengan beberapa contohnya. Sehingga guru pun harus
mempunyai keterampilan bertanya, guru harus mampu bertanya kepada peserta didik
untuk melihat apakah materi yag disampaikan sudah mereka tangkap, seberapa jauh
pengetahuan serta pemahaman yang telah mereka dapatkan dan merangsang peserta
didik untuk bertanya tentang apa yang disampaikan oleh guru.
Guru
pun harus mempunyai keterampilan mengaktifkan belajar siswa dalam proses
mengajar belajar baik aktif secara fisik maupun mental. Guru harus memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan, kreativitas, memberikan
pengalaman yang bermakna, rangsangan-rangsangan yang membuatnya berpikir kritis,
dan guru harus mengaktifkan setiap siswa sesuai dengan kemampuan dan cara
belajarnya masing-masing. Kemudian guru juga harus melakukan strategi mengajar
belajar dengan menggunakan beberapa model pembelajaran yang menarik sesuai
dengan materi yang akan disampaikan dan gaya belajar peserta didik, salah di
antaranya menggunakan model pembelajaran Learning
Starts with a Question, Everyone is a
Teacher Here, The Poer of Two, Information Search, Snowballing, Jigsaw Learning,
Debat yang efektif, Card Sort, Synergetic Teaching, Tim Pendengar, Point Counterpoint, Tim Kuis, dan lain
sebagainya, sehingga proses mengajar belajar tidak monoton, dan suasana pembelajaran
pun akan lebih bermakna serta memberikan pengalaman yang nyata.
C. Pembahasan
Buku
“Strategi Belajar Mengajar” Karya Supriyadi, M.Pd. mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya strategi belajar
mengajar, karena di dalam buku ini memaparkan dan memberikan secara jelas dan
praktis kiat-kiat bagaimana profesi guru sebenarnya, bagaimana karakteristik
kepribadian yang harus dimiliki seorang guru, bagaimana implementasi serta
fungsi yang harus dilakukan guru dalam proses belajar mengajar, apa saja
keterampilan yang harus dimiliki seorang guru dalam proses belajar mengajar supaya
dapat terlaksanakan dengan tepat dan sesuai dengan tujuan yang telah
direncanakan. Selain bermanfaat bagi guru, buku tersebut pun
bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, peneliti, dan masyarakat umum yang
berkecimpung dalam dunia pendidikan.
Uraian
yang diberikan dalam buku tersebut ditinjau dari sudut teori dan praktiknya
untuk diimplementasikan di dalam kelas dengan beberapa contoh yang mudah
dipahami, sesuai dengan kebutuhan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan, sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 atau pun ktsp yang harus
mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar, pun sesuai dengan tuntutan
pada zaman era globalisasi ini bahwa kepribadian dan keprofesionalitas seorang
guru harus diutamakan.
Buku
tersebut memaparkan dengan jelas dan
sistematis setiap paparannya sehingga akan memudahkan bagi siapa saja yang
ingin mendalami/memahami ilmu tentang strategi belajar mengajar yang menjadi
benteng untuk mempertahankan dan mengembangkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan mencerdaskan bangsa sebagai wadah yang mudah dalam mencari
informasi.
Maka dari itu, buku ini akan membuat pembaca sadar akan pentingnya
dan berharganya seorang guru, sadar akan kepribadian yang baik dan
keterampilan/strategi yang tepat yang harus dimiliki seorang guru, serta akan
ikut menjaga kualitas dunia pendidikan, memberikan berbagai kemudahan bagi guru
dalam proses pembelajaran, meningkatkan kualitas belajar siswa menjadi lebih
aktif, dan meningkatkan mutu tenaga pendidik guna mencerdaskan anak bangsa.
D. Kesimpulan
Guru
itu digugu dan ditiru, jadi seorang guru harus mempunyai strategi mengajar
belajar yang tepat. Seorang guru bukan hanya sekadar menyampaikan informasi
kepada peserta didik, tapi seorang guru harus mempunyai beberapa keterampilan
dalam menyampaikan informasi tersebut dengan baik agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Keberhasilan prestasi siswa itu bukan hanya ditentukan oleh
kemampuan siswa, tapi ditentukan pula oleh kemampuan guru. Bahwa guru harus
mengetahui konsep pembelajaran, prinsip pembelajaran, dan fungsi guru dalam
pembelajaran.
Keterampilan
yang harus dimiliki guru adalah keterampilan dalam membuka dan menutup
pembelajaran. Sebelumnya, hal itu harus direncanakan strateginya dalam
pembuatan rpp dalam kegiatan awal dan kegiatan akhir dengan baik. Sehingga
proses mengajar belajar berjalan dengan efektif, efisien, dan terstruktur. Pun
dalam kegiatan inti, guru harus mempunyai keterampilan menjelaskan, bertanya, mengaktifkan
siswa, komunikatif, mengondisikan kelas, menghidupkan suasana yang bergairah, merangsang
motivasi siswa, mengetahui kebutuhan siswa serta tuntutan zaman, dan memberikan
lawakan. Hal ini diperlukan karena gurulah yang bertugas untuk menyukseskan
proses pembelajaran agar siswa benar-benar mendapatkan infromasi yang
disampaikan dan merubah tingkah laku atau tanggapan yg disebabkan oleh
pengalaman dalam proses mengajar belajar, dan hal ini pun harus direncakan
strateginya dalam pembuatan rpp pada kegiatan inti.
Dan
guru harus menggunakan dan menguasai beberapa model pembelajaran yang berbeda
dalam setiap proses pembelajaran, hal ini pun strateginya harus direncanakan
dalam rpp. Jadi, guru harus terampil dalam pembuatan rpp dan mampu
mengimplementasikannya dalam proses mengajar belajar. Selain itu, seorang guru
harus mempunyai karakteristik kepribadian yang baik dari dalam mapun dari luar.
Guru harus mempunyai kepribadian yang jujur, adil, berwibawa, arif, bijaksana, sopan, santun, berpenampilan
menarik, rapi, dan lain sebagainya, karena guru merupakan teladan bagi peserta
didiknya maka guru harus benar-benar menjaga jati dirinya. Dalam setiap proses
pembelajaran, guru pun harus melakukan evaluasi terhadap apa yang telah
dipelajari oleh peserta didik. Baik dalam bentuk tugas, tes, dan nontes.
Sehingga akan terlihat apakah kompetensi, informasi, dan karakterisik penilaian
tercapai atau tidak.
No comments:
Post a Comment